Dengan memanfaatkan aset yang ada dapat menciptakan kolaborasi antar warga sekolah untuk mencapai lingkungan belajar yang ideal bagi murid-murid dalam melaksanakan pembelajaran yang merdeka. SD Negeri Ciomas 02 memiliki aset yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan di SD Negeri Ciomas 02.
SD Negeri Ciomas 02 memliki guru yang kreatif serta ulet dan juga memiliki pengalaman dalam membuat kerajinan. beberapa murid sering menyimpan barang-barang bekas untuk dimanfaatkan kembali serta lingkungan SDN Ciomas 02 yang kurang peduli terhadap sampah. berawal dari pemikiran bagaimana meningkatkan kreatifitas siswa dalam memanfaatkan benda-benda yang sudah tidak terpakai menjadi lebih bermanfaat sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dari sampah?. dengan peluang yang ada seta modal yang dimiliki maka di inisiasi sebuah program palaksanaan pameran karya-karya murid dari barang bekas.
Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Program pendidikan Guru Penggerak merupakan serangkaian kegiatan pendidkan yang dilaksanakan untuk membentuk guru-guru yang mampu membuat dan menggerakan komunitas belajar yang ada disekolah untuk mewujudkan merdeka belajar dan mengimplementasikan pembelajaran yang berpihak kepada murid di sekolah guna membentuk profil pelajar pancasila.
Pada modul 3.1 calon guru penggerak mempelajari konsep pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. sebagaimana kita sadari bahwa guru merupakan pemimpin pembelajaran bagi setiap murid-muridnya didalam kelas. tetntunya sebagai seorang guru akan menemukan berbagai kondisi dan situasi yang mengharuskan guru tersebut untuk mengambil keputusan yang akan diimplemtasikan dalam sebuah tidakan untuk mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran.
Sebagai manusia tentunya guru juga memiliki keterbatasan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dimana keterbatasan tersebut akan membatasi segala tindakannya terutama ketika dihadapkan kepada sebuah dilema etika (Dilema antara Benar vs Benar). Dilema Etika merupakan sebuah dilema yang dihadapkan antara dua hal yang berlawanan namun kedua hal tersebut merupakan hal-hal yang benar.
Pada modul ini dipelajari tentang 4 jenis paradigma dilema etika, tiga prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian pemnngambilan keputusan.
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran ketika saya dihadapkan dalam sebuah dilema etika hendanya saya harus mengetahui terlebih dahulu jenis dilema apa yang saya hadapi dengan berpedoman pada empat paradigma yang dipelajari saya akan menganalisis paradigma apa yang sedang dihapi. sehingga saya dapat mempertimbangakan opsi-opsi keputusan yang akan di ambil beserta dampaknya berdasarkan pada 3 jenis prisip dalam pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian keputusan untuk melakukan penilaian apakah keputusan yang diambil sudah tepat atau belum. tentunya hal ini dapat dilakukan sendiri maupun dengan dukungan orang-orang yang terlibat didalamnya sehingga opsi yang ada akan menjadi lebih beragam.
Bagaimana penerapan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? kita sebagai guru (Pemimpin pembelajaran) setiap kali dihadapkan dengan dilema etika tentunya dalam pengambilan keputusan harus melewati pengujian terhadap keputusan dengan mempertimbangkan dampak dan resiko yang akan terjadi jika kepetusuna tersebut di ambil. baik dilema dengan Kolega, Lingkungan maupun murid-murid kita di kelas. dan ini harus dilakuakn dengan cepat namun tidak mengabaikan 9 tahapan pengujiandan pengambilan keputusan serta mempertimbangkan prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan.
Dalam membuat program ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti tahapan membuat program mulai dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi. Untuk lebih mempertajam pemahaman Anda tentang program sekolah yang berdampak pada murid, Anda akan disuguhi video tentang bentuk-bentuk program sekolah yang berdampak pada murid. Setelah menonton video ini diharapkan dapat mengidentifikasi apakah program yang selama ini dibuat sudah berdampak pada murid.
Setelah mengetahui bentuk program yang berdampak pada murid, selanjutnya Anda diberikan keterampilan tentang tahap-tahap membuat program dalam sebuah video animasi.
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara, terlahir ke dunia. Sebagai seorang aktivis pendidikan pada masa penjajahan Belanda, beliau sangat memahami apa saja yang dibutuhkan bagi pengembangan Sumber Daya Manusia di bumi nusantara tercinta ini. Tentu beliau belum bicara masalah kurikulum berbasis kompetensi, atau sertifikasi bagi para guru yang mengajar di sekolah Taman Siswa.
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Individu lawan masya
rakat (individual vs community)
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Pengambilan sebuah keputusan didasari tiga prinsip utama. Ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut yaitu.
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
9 langkah yang telah disusun untuk memandu Anda dalam mengambil dan menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan.
Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
Pengujian benar atau salah. Ada uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.
Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
Melakukan Prinsip Resolusi.
Investigasi Opsi Trilema.
Buat Keputusan.
Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.